Dibuka Doa dan Larung Sesaji, Ditutup Gelaran Wayang Kulit
PULUHAN nelayan di wilayah Kecamatan Tarumajaya merayakan tradisi Nadran atau Larung Sesaji di lepas Pantai Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Pemberdayaan Kelautan dan Perikanan, Agus Arif Setiawan mengatakan, tradisi Nadran atau Larung Sesaji merupakan tradisi tahunan. Kegiatan tersebut sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berlimpahnya hasil laut sekaligus pelestarian budaya tradisional. “Hari ini sekitar 40 sampai 50 perahu nelayan merayakan tradisi larung sesaji di lepas Pantai Tarumajaya. Alhamdullilah kegiatan hari ini berjalan lancar tanpa ada kendala,†kata Agus. Agus menambahkan, Larung Sejaji ini merupakan tradisi kali kedua di TPI Pal Jaya, dengan melibatkan 6 Muara, yaitu Muara Sungai Tawar, Muara Pal Jaya, Muara Sungai Niri Muara Sungai Karatan, Muara Sungai Rindu dan Muara Sungai Jingkem. “Kita berharap acara ini bisa berlanjut hingga di tahun-tahun berikutnya. Karena Alhamdullilah saat ini hasil laut di wilayah kami mulai melimpah,†kata dia. Sebelum tradisi Nadran dimulai, para nelayan melakukan doa bersama untuk mengucap syukur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT kepada nelayan. Setelah itu para nelayan bersiap melarung sesaji. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pagelaran wayang kulit. Sementara itu Camat Tarumajaya yang diwakili oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Ajo mengatakan, pihaknya selaku Pemerintah Kecamatan Tarumajaya turut mensupport tradisi Nadran yang diadakan di TPI Pal Jaya. “Kami turut mensupport tradisi masyarakat nelayan Tarumajaya, salah satunya yang hari ini sedang kita laksanakan Tradisi Nadran,†ucapnya. Ajo berharap ke depannya hasil laut para nelayan di Kecamatan Tarumajaya diharapkan terus meningkat sehingga bisa berdampak untuk perekonomian masyarakat sekitar. “Dengan kita bersyukur, Insya Allah rejeki akan bertambah,†ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: